NTP Provinsi Lampung November 2009 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 118,34 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 94,33 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 110,10 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,10 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 116,38 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 111,05, yang mengalami kenaikan 0,95 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 110,01.
Kenaikan NTP sebesar 0,95 persen tersebut terjadi karena naiknya harga berbagai komoditas pertanian seperti, harga padi yang cenderung meningkat selama musim gadu, harga komoditas perkebunan yang masih tinggi seiring dengan tingginya harga coklat di pasar dunia, menjelang hari raya idul adha yang memicu meningkatnya harga ternak besar dan kecil serta musim pancaroba yang mengakibatkan gelombang tinggi di laut membawa dampak minimnya hasil penangkapan ikan sehingga harga ikan juga naik. Sementara itu, buah-buahan mulai memasuki panen raya sehingga harganya semakin jatuh.
Bila NTP per subsektor bulan November 2009 dibandingkan dengan Oktober 2009, terlihat bahwa empat dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman pangan (1,80%), tanaman perkebunan rakyat (0,59%), sub sektor peternakan (0,38%) dan sub sektor perikanan (0,98%). Sementara satu subsektor mengalami penurunan yaitu sub sektor tanaman hortikultura yang turun sebesar 1,02 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada November 2009, sebanyak 19 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 13 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP November 2009 terjadi di Provinsi Sumatera Barat yaitu sebesar 1,92 persen, karena terjadinya harga yang dibayar petani turun sebesar 0.87 persen sementara harga yang diterima petani naik sebesar 1,04 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di papua Barat yang turun sebesar 1,17 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani sebesar 0,84 persen sementara harga yang diterima petani justru turun sebesar 0,34 persen.
Di wilayah Sumatera, petani di Provinsi Lampung merupakan petani yang paling sejahtera karena NTPnya paling tinggi meskipun perubahan NTP pada bulan November hanya menempati urutan ke-5.
Pada November 2009, masih terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,18 persen. Hal ini sejalan dengan yang terjadi di Kota Bandar lampung karena pada bulan November terjadi inflasi sebesar 0,24 persen. Inflasi di daerah pedesaan disebabkan oleh naiknya indeks harga di lima kelompok pengeluaran petani yaitu: bahan makanan, makanan jadi, sandang , Kesehatan dan Transportasi dan Komunikasi. Sementara itu, satu kelompok tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sedang kelompok perumahan mengalami penurunan indeks.