NTP Provinsi Lampung Agustus 2009 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 116,54 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 92,80 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 105,51 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 104,10 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 115,20 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 108,81, yang mengalami kenaikan 0,345 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 108,44.
Kenaikan NTP sebesar 0,34 persen tersebut terjadi karena kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 1,12 persen, lebih besar dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,77 persen. Komoditas yang memicu naiknya indeks yang diterima petani Provinsi Lampung bulan Agustus 2009 khususnya adalah naiknya harga komoditas gabah kering giling, kacang kedelai, kopi biji kering, karet, lada, cengkeh, ikan tongkol, ikan layang, dan ikan kembung.
Bila NTP per subsektor bulan Agustus 2009 dibandingkan dengan Juli 2009, terlihat bahwa tiga dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman padi dan palawija (1,01%), tanaman perkebunan rakyat (2,99%), dan perikanan (0,41%). Sementara dua subsektor lainnya, yaitu subsektor tanaman hortikultura dan peternakan mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,06 dan 1,84 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Agustus 2009, sebanyak 21 provinsi mengalami kenaikan indeks, 10 provinsi mengalami penurunan indeks, dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan. Kenaikan tertinggi NTP Agustus 2009 terjadi di Provinsi Sumatera Barat yaitu sebesar 2,22 persen, karena kenaikan harga yang diterima petani pada kelima subsektor yang ada. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Papua Barat yaitu turun sebesar 1,90 persen, karena turunnya harga yang diterima petani juga pada kelima subsektor yang ada.
Pada Agustus 2009, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,90 persen karena naiknya indeks harga di lima kelompok pengeluaran petani yaitu: bahan makanan (0,58%), makanan jadi (2,16%), perumahan (1,78%), sandang (0,30%), serta kesehatan (1,12%). Sementara dua kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga serta kelompok transportasi & komunikasi.