Kenaikan NTP sebesar 3,51 persen tersebut terjadi karena naiknya indeks yang diterima petani sebesar 4,33
persen, sementara indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar
0,79 persen. Komoditas yang memicu kenaikan indeks yang diterima petani
Provinsi Lampung bulan Februari 2009 khususnya adalah komoditas coklat
biji, ketela pohon, gabah, udang, ikan mas, dan daging sapi.
Bila NTP per subsektor bulan Februari 2009 dibandingkan dengan Januari 2009, terlihat bahwa empat dari
lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman padi dan
palawija (6,18%), tanaman hortikultura (1,86%), peternakan (1,17%), dan
tanaman perkebunan rakyat (0,71%). Sementara satu subsektor lainnya,
yaitu subsektor dan perikanan mengalami penurunan sebesar 0,45%.
Dari
32 Provinsi yang dilaporkan pada Februari 2009, sebanyak 22 Provinsi
mengalami kenaikan indeks dan 10 provinsi mengalami penurunan indeks.
Kenaikan tertinggi NTP Februari 2009 terjadi di Provinsi Lampung yaitu
sebesar 3,51 persen, karena kenaikan harga yang diterima petani pada
subsektor tanaman padi dan palawija, hortikultura, peternakan, dan
tanaman perkebunan rakyat. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi
di Provinsi Bali yaitu turun sebesar 1,16 persen, karena turunnya harga
yang diterima petani pada kelima subsektor yang ada.
Pada Februari 2009, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 1,08 persen karena kenaikan
indeks harga yang tinggi di empat kelompok pengeluaran yaitu: bahan
makanan (1,23%), makanan jadi (1,04%), sandang (7,21%), dan pendidikan,
rekreasi, dan olah raga (0,21%). Sementara tiga kelompok lainnya
mengalami penurunan indeks, yaitu perumahan (0,33%), kesehatan (0,61%),
serta transportasi dan komunikasi (3,02%)