September 2013, Kota Bandar Lampung kembali mengalami inflasi. Lima kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberi andil inflasi sebesar 0,38 persen; kelompok sandang memberikan andil sebesar 0,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil sebesar 0,12 persen; kelompok kesehatan memberikan andil 0,04 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan andil 0,02 persen. Sementara kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,47 persen. Sedangkan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan pada September ini tidak memberikan andil. Perubahan harga pada tujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,23 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya tempe, rokok kretek filter, emas perhiasan, tahu mentah, rokok kretek, kelapa, pasir, kontrak rumah, tukang bukan mandor, dan dokter spesialis.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok sandang yang naik sebesar 2,71 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 1,90 persen; kelompok kesehatan naik 1,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,51 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,35 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang naik 0,02 persen. Sementara kelompok bahan makanan turun 1,63 persen.