NTP Provinsi Lampung Februari 2010 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 118,39 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 99,77 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 111,70 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 104,13 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,93 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 112,04, yang mengalami kenaikan 0,21 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Januari 2010), yaitu sebesar 111,80.
Kenaikan NTP sebesar 0,21 persen tersebut terjadi karena naiknya harga berbagai komoditas pertanian seperti, harga sayur-sayuran dan buah-buahan, dan meningkatnya harga komoditas perikanan.
Bila NTP per subsektor bulan Februari 2010 dibandingkan dengan Januari 2010, terlihat bahwa dua dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman Hortikultura (3,00%), dan sub sektor perikanan (0,03%). Sementara tiga sub sektor mengalami penurunan yaitu tanaman pangan yang turun sebesar (0,29%), sub sektor perkebunan rakyat (0,40%) persen, dan sub sektor peternakan (0,41%).
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Februari 2010, sebanyak 17 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 15 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP Februari 2010 terjadi di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 1,65 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani naik sebesar 0,44 persen dan harga yang diterima petani naik sebesar 2,17 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Tengah yang turun sebesar 1,20 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani sebesar 0,68 persen sementara harga yang diterima petani justru turun sebesar 1,03 persen.
Pada Februari 2010, masih terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,53 persen. Hal ini sejalan dengan inflasi daerah perkotaan yang terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,54 persen pada bulan Februari 2010. Inflasi di daerah pedesaan disebabkan oleh naiknya indeks harga di lima kelompok pengeluaran petani yaitu: Bahan makanan, Makanan jadi, Perumahan, Kesehatan, Transportasi dan Komunikasi. Sementara itu, dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok Sandang, serta kelompok Pendidikan, rekreasi & olah raga.