Tanggal Rilis | : | 4 Januari 2010 |
Ukuran File | : | 0.13 MB |
Abstraksi
Mengakhiri tahun 2009 meskipun ada kenaikan pada beberapa komoditi yang memiliki nilai konsumsi tinggi seperti rokok krerek filter, beras dan gula pasir, namun sebagian komoditi yang lain seperti cabe merah, beberapa jenis ikan segar dan sebagian barang-barang elektronik seperti televisi dan vcd/dvd player mengalami penurunan harga yang cukup signifikan menyebabkan terjadinya deflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,25 persen. Adapun kelompok yang memberikan andil yang paling dominan terjadinya deflasi adalah kelompok bahan makanan terutama disebabkan oleh turunnya harga cabe merah, bayam, ikan kembung, ikan layang, cabe rawit serta beberapa komoditi yang lain. Selain bahan makanan, beberapa kelompok yang lain juga mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, kelompok jasa kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Beberapa komoditi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok sandang juga mengalami penurunan harga. Deflasi di Kota Bandar Lampung ini merupakan peringkat ke 57 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Secara keseluruhan sebanyak 48 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 3,49 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Maumere dengan deflasi sebesar 0,83 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK) deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada empat kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan 2,04 persen, perumahan 0,05 persen, jasa kesehatan 0,07 persen dan pendidikan rekreasi dan olahraga 0,74 persen. Sementara tiga kelompok lain mengalami inflasi yaitu makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,70 persen, sandang 1,14 persen serta transpor dan komunikasi 0,01 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil terjadinya deflasi diantaranya adalah cabe merah, bayam, ikan kembung, ikan layang, cabe rawit, ketimun, televisi berwarna, sawi hijau, buncis dan daung singkong. Hingga Desember 2009 berdasarkan tahun kalender (point to point) maupun year on year inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 4,18 persen.