Kota Bandar Lampung Bulan April 2009 Deflasi Sebesar 1,26 Persen

Memasuki bulan April 2009 beberapa daerah mengalami panen padi sehingga dengan meningkatnya produksi dan pasokan beras menyebabkan harga beras di pasar mengalami penurunan. Selain itu beberapa komoditi pada sub sektor tempat tinggal seperti pasir, batu bata dan besi juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Turunnya berbagai harga komoditi ini selain karena terjadinya panen raya, juga disebabkan karena rendahnya daya beli masyarakat. Pada bulan April 2009 di Kota Bandar Lampung mengalami deflasi sebesar 1,26 persen berada pada peringkat ke 64 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Secara keseluruhan sebanyak 16 kota mengalami inflasi dan 50 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 0,99 persen dan deflasi terbesar terjadi di Manado sebesar 1,32 persen.

Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK) inflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,12 persen, perumahan 0,95 persen dan sandang 4,17 persen. Sementara kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan jasa kesehatan masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen serta transpor dan komunikasi sebesar 0,02 persen. Adapun kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan.

Beberapa komoditi yang memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya adalah beras, emas perhiasan, cabe merah, bahan bakar rumahtangga, ikan kembung, ikan mas, ikan tongkol, pepaya, cumi-cumi segar dan pasir. Laju inflasi Kota Bandar Lampung tahun kalender yaitu sebesar -0,35 persen dan inflasi “year on year” (April 2009 terhadap April 2008) sebesar 10,75 persen.