Pada
bulan November 2008, NTP Provinsi Lampung untuk masing-masing subsektor
tercatat sebesar 108,47 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P),
96,94 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 96,85 untuk Subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 102,18 untuk Subsektor Peternakan
(NTP-Pt) dan 110,74 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP
Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 103,74, yang mengalami penurunan
sebesar 1,12 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu
sebesar 104,91.
Penurunan
NTP sebesar 1,12 persen tersebut terjadi karena penurunan yang lebih
besar dari indek yang diterima petani, walaupun indeks yang dibayar
petani juga turun, namun penurunannya relatif kecil. Indek yang diterima
petani turun 1,63 persen, sementara indek yang dibayar petani turun
0,52 persen. Komoditas yang memicu penurunan indeks yang diterima petani
Provinsi Lampung bulan November 2008 khususnya adalah komoditas lada,
kopi, kelapa, jagung, nanas, mangga, dan petai.Bila
NTP per subsektor pada bulan November 2008 dibandingkan dengan Oktober
2008, terlihat bahwa empat dari lima subsektor NTP mengalami penurunan,
yaitu subsektor tanaman pangan (1,09%), subsektor hortikultura (2,02%),
subsektor tanaman perkebunan rakyat (1,44%), dan subsektor peternakan
(0,34%). Sementara satu subsektor lainnya, yaitu subsektor perikanan
mengalami kenaikan sebesar 0,86%.Dari
32 Provinsi yang dilaporkan pada November 2008, hanya 10 Provinsi yang
mengalami kenaikan indeks dan 22 Provinsi lainnya mengalami penurunan
indeks. Kenaikan tertinggi NTP November 2008 terjadi di Provinsi
Sumatera Selatan yaitu sebesar 3,12 persen, karena indeks yang diterima
petani naik hingga 3,70 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani
hanya naik sebesar 0,57 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar
terjadi di Provinsi DI Yogyakarta yaitu turun sebesar 4,10 persen,
karena indeks yang diterima petani turun hingga 3,90 persen sementara
indeks yang dibayar petani naik 0,21 persen.Pada
November 2008, terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung
sebesar 0,68 persen karena penurunan indeks harga yang tinggi di empat
kelompok yaitu: kelompok bahan makanan (1,31%), makanan jadi (0,17%),
perumahan (0,90%), dan kelompok transportasi dan komunikasi (0,05%).
Sementara tiga kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu
kelompok sandang (0,82%), kesehatan (0,32%), serta kelompok pendidikan,
rekreasi, dan olah raga (0,95%).