Naiknya harga pada sub sektor tanaman pangan yaitu jagung dan ketela pohon serta sub sektor perkebunan rakyat seperti harga lada dan kelapa sawit, menjadikan NTP Lampung naik 0,46 persen dibanding bulan sebelumnya.
Dibandingkan dengan Maret 2012, kecuali sub sektor perikanan mengalami kenaikan NTP yaitu sub sektor tanaman padi dan palawija yang naik 0,72 persen, sub sektor tanaman hortikultura yang naik 0,15 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,33 persen, sub sektor peternakan naik 0,01 persen. Sementara itu, sub sektor perikanan turun 0,08 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 13 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 19 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Jawa Timur yaitu 0,67 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani naik 0,25 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 0,93 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat yang turun sebesar 0,60 persen, karena terjadi harga yang dibayar petani naik 0,14 persen sementara harga yang diterima petani justru turun 0,46 persen.
April 2012 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,25 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan jadi dan perumahan, serta naiknya indeks pada kelompok yang lain