NTP Provinsi Lampung April 2010 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 120,08 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 100,32 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 108,96 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,33 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 115,80 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 112,75, yang mengalami kenaikan 0,34 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Maret 2010), yaitu sebesar 112,37.
Kenaikan NTP sebesar 0,34 persen tersebut terjadi terutama karena naiknya harga berbagai komoditas pertanian pada subsektor padi dan palawija serta subsektor perikanan.
Bila NTP per subsektor bulan April 2010 dibandingkan dengan Maret 2010, terlihat bahwa empat dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu tanaman pangan yang turun sebesar (0,90%), subsektor tanaman Hortikultura (0,33%), sub sektor peternakan (0,91%) dan sub sektor perikanan (0,65%). Sementara hanya satu sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor perkebunan rakyat (1,72%) persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada April 2010, sebanyak 16 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 15 provinsi mengalami penurunan NTP dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan. Kenaikan tertinggi NTP April 2010 terjadi di Provinsi Maluku yaitu sebesar 1,28 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani turun sebesar 0,04 persen sementara harga yang diterima petani naik sebesar 1,25 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Jawa Barat yang turun sebesar 1,03 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani sebesar 0,40 persen sementara harga yang diterima petani justru turun sebesar 0,63 persen.
Pada April 2010, masih terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,15 persen. Inflasi di daerah pedesaan disebabkan oleh naiknya indeks harga di empt kelompok pengeluaran petani yaitu: Bahan makanan, Makanan jadi, Sandang dan Kesehatan. Sementara itu, satu kelompok pengeluaran yaitu kelompok Perumahan mengalami penurunan indeks sedangkan kelompok Pendidikan, rekreasi & olah raga serta Transportasi dan Komunikasi tidak mengalami perubahan indeks.
HARGA PRODUSEN GABAH
Rata-rata harga gabah di tingkat petani pada bulan April 2010 adalah Rp 2.655,00/kg yang berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 2.640,00/kg di tingkat petani, dan mengalami penurunan 11,21 persen dibandingkan bulan Maret 2010 yang mencapai Rp 2.990,28/kg. Sementara rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan adalah Rp 2.729,53/kg dengan HPP Rp 2.685,00/kg, atau turun 11,08 persen dibandingkan dengan bulan Maret yang sebesar Rp 3.069,72/kg.
Harga gabah terendah di tingkat petani pada bulan April 2010 sebesar Rp 2.400,00/kg terdapat di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan, harga tersebut di bawah HPP sebesar Rp 2.640,00/kg pada gabah kualitas GKP dengan kadar air 23-25 persen. Sementara harga tertinggi di tingkat petani terdapat di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Tanggamus sebesar Rp 3.000,00/kg juga pada gabah kualitas GKP dengan kadar air sekitar 9-14 persen.
Dari 24 observasi harga produsen gabah, ditemukan 9 observasi gabah kualitas rendah (di luar kualitas) dengan kadar air di atas 25 persen, sementara 23 observasi merupakan gabah kelompok GKP dengan kadar air sekitar 9-25 persen. Dengan mengacu pada HPP terakhir, dijumpai transaksi di bawah HPP.