A. PADI
Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Lampung tahun 2009 sebesar 2,67 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat 333 ribu ton (14,21 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2008. Peningkatan produksi padi tahun 2009 disebabkan adanya kenaikan luas panen 63,87 ribu Ha (12,61 persen) dan produktivitas sebesar 0,66 kuintal/hektar (1,43 persen).
Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi Provinsi Lampung tahun 2010 diperkirakan sebesar 2,68 juta ton GKG, meningkat sebanyak lima ribu ton (0,20 persen) dibandingkan dengan produksi tahun
Peningkatan produksi tahun 2010 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 794 hektar (0,14 persen) dan produktivitas sebesar 0,02 kuintal per hektar atau 0,04 persen.
B. JAGUNG
ASEM produksi jagung Provinsi Lampung tahun 2009 sebesar 2,07 juta ton pipilan kering, naik sebesar 257,82 ribu ton (14,25 persen) dibanding produksi tahun 2008. Peningkatan produksi jagung disebabkan oleh peningkatan luas panen sebesar 46,99 ribu hektar (12,13 persen) dan produktivitas 0,88 kuintal/hektar (1,88 persen).
ARAM I produksi jagung Provinsi Lampung tahun 2010 diperkirakan sebesar 2,06 juta ton pipilan kering atau turun sebesar 6,33 ribu ton (0,31 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2009. Penurunan produksi tersebut terjadi karena penurunan luas panen sekitar 1,78 ribu hektar (0,41 persen)
C. KEDELAI
ASEM produksi kedelai Provinsi Lampung tahun 2009 sekitar 16,15 ribu ton biji kering, meningkat sebesar 9,48 ribu ton (141,88 persen) dibandingkan produksi tahun 2008. Peningkatan produksi terjadi karena luas panen meningkat sebanyak 7,86 ribu hektar (138,92 persen) dan produktivitas sebesar 0,15 kuintal/hektar (1,27 persen).
ARAM I produksi kedelai Provinsi Lampung tahun 2010 diperkirakan sebesar 12,34 ribu ton biji kering atau turun sebesar 3,81 ribu ton (23,61 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2009. Penurunan produksi kedelai tahun 2010 diperkirakan terjadi karena berkurangnya luas panen sebesar 2,98 ribu hektar atau 22,07 persen, dan produktivitas sebesar 0,24 kuintal/hektar (2,01 persen).