Mei 2013, Kota Bandar Lampung kembali mengalami
deflasi. Hanya dua kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam
pembentukan deflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan
memberi andil deflasi sebesar 0,53 persen dan kelompok sandang sebesar
0,09 persen. Sementara kelompok yang memberikan andil inflasi adalah
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17
persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan,
rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen; dan kelompok makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,01
persen. Sedangkan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan
tidak memberikan andil. Perubahan harga pada tujuh kelompok pengeluaran
tersebut menyebabkan terjadinya deflasi di Kota Bandar Lampung sebesar
0,40 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil
deflasi diantaranya bawang merah, bawang putih, emas perhiasan, tomat
buah, beras, ikan tongkol segar, ikan mas segar, ikan kembung segar,
nangka muda, semangka, dan minyak goreng.
Berdasarkan
penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), deflasi Kota Bandar Lampung
terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang
turun 1,83 persen; kelompok sandang turun 1,60 persen; dan kelompok
transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,01. Sementara kelompok
kesehatan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,99 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,75 persen;
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,12 persen; dan
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,03 persen.
Deflasi
Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-51 dari 66 kota yang diamati
perkembangan harganya. Dari 66 kota, 43 kota mengalami deflasi dan 23
kota mengalami inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Mataram sebesar 1,03
persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Tasikmalaya dan Pekanbaru
masingmasing sebesar 0,01 persen. Inflasi tertinggi dialami oleh Ambon
sebesar 2,25 persen, sementara inflasi terendah dialami Bogor sebesar
0,01 persen.
Kota Bandar Lampung, berdasarkan penghitungan
inflasi tahun kalender (point to point) pada Mei 2013 ini adalah sebesar
1,83 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 5,28 persen