Dalam menyusun rencana pembangunan ekonomi seringkali dibutuhkan informasi tentang perkembangan ekonomi dalam waktu yang relatif pendek. Informasi yang dimaksud antara lain dapat diperoleh melalui kajian terhadap data dan indikator PDRB triwulanan. Di samping untuk perencanaan, PDRB triwulanan juga dapat dimanfaatkan untuk menyusun model ekonometri guna mengamati fluktuasi ekonomi jangka pendek atau musiman.
Triwulan IV 2009 perekonomian Lampung tumbuh negatif 9,60 persen dari triwulan sebelumnya (q to q). Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2008 (y on y), perekonomian Lampung tumbuh 3,97 persen. Secara kumulatif (c to c), pertumbuhan ekonomi Lampung sampai dengan triwulan IV 2009 atau tahun 2009 tumbuh 5,07 persen.
Struktur ekonomi Lampung triwulan IV 2009 dibandingkan triwulan sebelumnya, mengalami perubahan komposisi dan pergeseran urutan. Sektor Pertanian masih merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar (33,50 persen), diikuti sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan/Hotel/Restoran masing-masing sebesar 16,24 dan 14,39 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan negatif triwulan IV 2009 sebesar 9,60 persen (q to q) utamanya disebabkan turunnya komponen Net Ekspor sebesar 15,35 persen. Secara ”y on y” komponen yang mengalami pertumbuhan cukup berarti adalah Net Ekspor dan Konsumsi Rumah Tangga. Sedangkan secara ”c to c” atau tahun 2009, komponen yang mengalami pertumbuhan cukup berarti adalah Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba, Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB.
Struktur PDRB menurut Pengeluaran triwulan IV 2009 didominasi komponen Konsumsi Rumah Tangga (60,81 persen), PMTB (20,07 persen), dan Konsumsi Pemerintah (18,27 persen). Demikian halnya tahun 2009, perekonomi Lampung juga didominasi ketiga komponen tersebut.