Mengawali tahun 2010 beberapa komoditi yang memiliki nilai konsumsi tinggi seperti beras mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Kenaikan harga beras ini selain disebabkan oleh kelangkaan produksi pada musim paceklik juga karena naiknya harga pokok penjualan (HPP) gabah dan beras yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada awal bulan yang lalu. Selain beras beberapa komoditi penting lainnya gula pasir dan cabe merah juga mengalami kenaikan sehingga secara umum membentuk inflasi di Kota Bandar Lampung pada Januari 2010 sebesar 0,49 persen. Adapun kelompok yang memberikan andil yang paling dominan terjadinya inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau disebabkan oleh naiknya harga rokok kretek filter, gula pasir, rokok putih dan minuman ringan. Selain makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, beberapa kelompok yang lain juga mengalami inflasi kecuali kelompok sandang mengalami deflasi. Inflasi di Kota Bandar Lampung ini merupakan peringkat ke 56 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Seluruh kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Maumere sebesar 3,56 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Palu sebesar 0,12 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK) inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan 0,56 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, perumahan 1,50 persen, perumahan 0,26 persen, jasa kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,11 persen dan kelompok transpor dan komunikasi 0,01 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, bayam, bahan bakar rumahtangga, gula pasir, cabe merah, kontrak rumah, teri diawetkan, lele dan kangkung. Inflasi pada Januari 2010 ini sekaligus merupakan inflasi berdasarkan tahun kalender (point to point) yaitu sebesar 0,49 persen, adapun inflasi year on year sebesar 3,68 persen. Adapun nasional pada Desember 2009 terjadi inflasi sebesar 0,33 persen dan point to point maupun year on year inflasi sebesar 2,78 persen.