NTP Provinsi Lampung Juli 2009 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 115,38 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 95,73 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 102,45 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,05 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,73 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 108,44, yang mengalami kenaikan 0,55 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 107,84.
Kenaikan NTP sebesar 0,55 persen tersebut terjadi karena kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,80 persen, lebih besar dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen. Komoditas yang memicu naiknya indeks yang diterima petani Provinsi Lampung bulan Juli 2009 khususnya adalah naiknya harga komoditas gabah kering giling, jagung pipilan, kacang tanah, dan kacang kedelai.
Bila NTP per subsektor bulan Juli 2009 dibandingkan dengan Juni 2009, terlihat bahwa empat dari lima subsektor NTP mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman hortikultura (0,05%), tanaman perkebunan rakyat (0,43%), peternakan (0,08%), dan perikanan (1,96%). Sementara satu subsektor lainnya, yaitu subsektor padi dan palawija mengalami kenaikan sebesar 1,50 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Juli 2009, sebanyak 21 provinsi mengalami kenaikan indeks dan 11 provinsi mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi NTP Juli 2009 terjadi di Provinsi Banten yaitu sebesar 1,25 persen, karena kenaikan harga yang diterima petani pada empat subsektor dari lima subsektor yang ada. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Maluku Utara yaitu turun sebesar 1,28 persen, karena turunnya harga yang diterima petani pada dua subsektor yaitu tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat.
Pada Juli 2009, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,27 persen karena naiknya indeks harga di tiga kelompok pengeluaran petani yaitu: makanan jadi (1,47%), perumahan (0,06%), serta pendidikan, rekreasi, dan olah raga (1,37%). Dua kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan (0,03%) dan sandang (0,48%), serta dua kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok kesehatan dan transportasi & komunikasi.